Sensitivitas Bagian Tangan | |
Bagian tangan yang dipakai | Hal Yang Dapat Dirasakan |
Jari-jari (ujung jari) | Adanya gerakan halus jaringan atau pulsasi |
Permukaan tangan | Getaran yang mungkin terjadi (i.e., thrills, fremitus) |
Punggung tangan | Suhu kulit |
Palpasi | ||
Jenis | Tujuan | Teknik |
Palpasi Ringan | Digunakan untuk ada tidaknya abnomalitas permukaan (contoh, tekstur, suhu, kelembaban, elastisitas, pulsasi, organ-oran superfisial, dll) | Tekan kulit ½ hingga ¾ inci dengan ujung jari |
Palpasi Dalam | Digunakan untuk meraba organ dalam dan masa untuk melihat ukuran, bentuk, simetris atau mobiltasnya | Tekan kulit sedalam 1½ hingga 2 inci dengan tekanan yang mantap. Mungkin diperlukan juga tangan lainnya untuk membantu penekanan |
Palpasi Bimanual (gunakan teknik ini dengan hati-hati karena mungkin akan merangsang nyeri atau mengganggu organ internal tubuh) | Digunakan untuk mengkaji organ dalam di rongga abdomen. | Gunakan dua tangan, satu tangan pada sisi masing-masing bagian tubuh atau organ yang diperiksa Tangan yang di bagian atas digunakan untuk memberikan tekanan ketika tangan yang di bawah digunakan untuk memeriksa jaringan yang dalam Gunakan satu tangan untuk menekan secara dalam dinding perut abdominal untuk menggerakkan jaringan dalam arah tangan yang lainnya, dan gunakan tangan tersebut untuk merasakan jaringan yang diperiksa |
Perkusi
Untuk mengetuk bagian tubuh untuk memeriksa nyeri tekan atau suara yang bervariasi sesuai dengan ketebalan atau isi jaringan di bawahnya. Dua jenis perkusi yang digunakan tergantung pada tujuan pemeriksaan ini. Pemeriksaan ini biasanya digunakan untuk memeriksa setelah area tersebut telah dipalpasi.
TEKNIK PERKUSI | ||
JENIS PERKUSI | TUJUAN | TEKNIK PEMERIKSAAN |
Perkusi Secara Langsung | Untuk memeriksa nyeri tekan atau nyeri | Secara langsung lakukan ketukan ke bagian tubuh yang dicurigai dengan satu atau dua jari secara lembut |
Perkusi Tidak Langsung | Digunakan untuk memeriksa suara di dada atau abdomen; timpani, resonans, hiperresonan, pekak, suara datar. | Letakkan jari tengah di bagian tubuh yang diperiksa Kemudian dengan jaringan yang lain ketuk jari yang menempel di tubuh (gunakan tangan yang dominan ini). Tekuk pergelangan tangan. Dengarkan suara yang dihasilakan oleh ketukan jari (dilakukan dengan menggerakan pergelangan tangan secara cepat seperti saat melakukan suntikan IM) |
SUARA PERKUSI | |||
Jenis | Penyebab | Suara | Contoh |
Timpani | Udara di bawah jaringan | Seperti suara gendang | Udara di pipi, atau udara di saluran usus |
Resonan | Sebagian seperti campuran air dan jaringan padat | Hollow | Suara normal paru |
Hiperresonan | Bagian udara lebih banyak | Booming | Paru yang mengalami emfisema
|
Dullness | Jaringan padat | Suara pekak | Hati, limpa, jantung |
Auskultasi
Mendengar berbagai suara napas, jantung dan usus menggunakan stetoskop. Stetoskop yang bagus setidaknya memiliki:
q ‘Ear plug’ yang pas di telinga
q Panjang tidak lebih dari 15 inci dengan diameter internal tidak melebihi 1/8 inci
q Memiliki sisi diafragma dan bell
Sisi diafragma dan bell digunakan untuk mendeteksi berbagai suara secara secara terpisah.
Penggunaan Sisi Diafragma dan Bell | ||
| Tujuan | Teknik |
Diafragma | Untuk mendeteksi suara yang tinggi (seperti suara napas, jantung normal dan suara usus) | Tempelkan dan tekan secara mantap di bagian tubuh yang diperiksa |
| Mendengarkan suara yang rendah (contoh suara abnormal jantung dan ‘bruits’) | Letakkan bagian bell di atas bagian tubuh secara halus |
Ketika melakukan auskultasi terhadap pasien, evaluasi frekuensi, intensitas, durasi, jumlah dan kualitas suara.
1.3.2 Keadaan Umum
Pemeriksaan ini untuk mengetahui keadaan umum kesehatan pasien. Jika pasien dalam keadaan normal, maka akan ditemukan bahwa pasien kooperatif, gerakannya terarah, dan hanya merasa sedikit tegang atau cemas.
Sebaliknya jika pasien kritis atau memburuk mungkin ditemukan kondisi yang tidak kooperatif, bingung, gerakan tidak terarah, gemetar dan tmerasa sangat cemas atau bahkan agitatif.
Pada saat pemeriksaan ini akan didapatkan kesan umum mengenai keadaan pasien.
1.3.3 Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Tanda-tanda vital akan memberikan informasi keadaan pasien apakah dalam keadaan baik atau memburuk, bahkan dapat memberikan informasi seberapa parah kondisinya. Sebagian besar hasi pemeriksaan akan menunjukkan status fungsi organ-organ vital pada saat pemeriksaan.
Pernapasan
Paramedik dapat mengkaji pernapasan untuk melihat jumlah, irama, suara serta adekuat tidaknya pernapasan. Pernapasan yang normal akan memiliki kriteria seperti di bawah ini:
R Jumlah : 8 – 20 /min
R Irama: teratur
R Kedalaman : pergerakan dada seimbang kiri kanan dengan ukuran sekitar 1-2 inci
| Keterangan |
| 8 – 20 per menit dan teratur |
Apneu | Tidak ada pernapasan |
Bradipneu | <> |
Tachypnea | > 20 / menit dan teratur |
Hiperventilasi | Kecepatan dan kedalaman meningkat |
Hipoventilasi | Kecepatan dan kedalaman menurun |
Cheyne-Stokes | Adanya periode antara apneu and hiperventilasi |
Kussmaul | Napas yang sangat dalam dengan ritme teratur |
Pernpasan Biot’s (ataxia) | Apneu yang berselang seling dengan munculnya napas yang kedalamanya bervariasi (sebagian besar dangkal), serta tidak teratur |
Bising Napas | |
Suara | Penyebab |
Wheezing (‘mengi’) | Konstriksi (penyempitan) pada bronkhioli di paru-paru |
Snoring (‘ngorok’) | Sumbatan sebagian saluran napas atas oleh lidah di dekat faring |
Gurgling (‘kumur’) | Adanya cairan di saluran napas atas |
Crowing or Stridor (suaran kasar dan jelas) | Adanya penyumpatan di saluran napas atas di dekat laring Partial obstruction of the upper airway at the level of the larynx |
Denyut Nadi
Denyut Nadi dapat dikaji dengan menggunakan palpasi di bagian radialis (pergelangan tangan), femoralis (inguinal) atau karotid (leher). Denyut nadi normal akan memiliki kriteria:
q Jumlah : 60 – 100 per menit
q Irama teratur
q Kekuatan denyut sama secara bilateral
Disarankan untuk memeriksa denyut nadi dalam waktu satu menit khususnya saat ketidaknormalan ditemukan (contoh denyut ireguler)
Tekanan Darah
Tekanan darah dapat diperiksa melalui perkiraan kasar berdasarkan denyut nadi yang teraba. Tetapi Pemeriksaan yang akurat hanya bisa didapat melalui pemeriksaan dengan alat (spigmomanometer).
Perkiraan Kasar Berdasarkan Denyut Nadi Yang Teraba | |
Denyut Nadi Yang Teraba | Perkiraan Tekanan Darah Minimum |
Radialis | 60 mmHg |
Femoralis | 70 mmHg |
Carotis | 80 mmHg |
Tekanan Darah Normal (dengan spigmomanometer) | ||
Pasien | Sistolik | Diastolik |
Dewasa (laki-laki) | Umur + 100 (hingga 150 mmHg) | 60 – 90 mmHg |
Dewasa (perempuan) | Umur + 90 (hingga 140 mmHg) | 50 – 80 mmHg |
Bayi dan Anak-anak | 90 + (2 X umur dlm tahun) à batas atas normal 70 + (2 X umur dlm tahun) à batas bawah normal | 2/3 sistolik |
Temperatur
Untuk pemeriksaan yang cepat, palpasi dengan punggung tangan dapat dilakukan, tetapi untuk pemeriksaan yang akurat harus dengan termometer.
Temperatur Tubuh | ||
Pemeriksaan | | Deviasi |
Oral | 97 – 100 oF (36-37.8 oC) | <>oF or >100 oF (<>oC or > 38 oC) Demam, kedinginan, menggigil, gelisah |
Rectal | 1 oF lebih tinggi dari oral | |
Axilar | 1 oF lebih rendah dari oral |
Comments
No responses to “Pemeriksaan Fisik Bag. II”
Posting Komentar